Features Title Here. Consectetur adipisicing

Features Content Here. Sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Teknik Bertanya pada Kelas IPA

Rabu, 25 Maret 2015

Bertanya dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu keterampilan operasional yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar proses belajar mengajar di kelas dipergunakan guru untuk mengajukan pertanyaan.
Beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya sangat penting dikembangkan oleh setiap guru, antara lain: 1) Guru pada umumnya sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga murid menjadi pasif; 2) Untuk mengatasi kendala latar belakang budaya yang membuat murid tidak terbiasa mengajukan pertanyaan; 3) untuk meningkatkan kemampuan murid dalam mengemukakan gagasan (Haryanto, 2011)

Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa dalan pembelajaran IPA. Bagi siswa sendiri kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Oleh karena itu dipandang perlu untuk membahas suatu teknik atau stragegi bertanya dalam pembelajaran IPA.

A.    Pentingnya  Bertanya dalam Pembelajaran IPA
Sekolah Dasar ataupun Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, bidang studi IPA mempunyai tujuan agar siswa diharapkan memahami konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya, mampu menerapkan metode ilmiah, dan mampu bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah dengan menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Pencipta. Dedi purwanto (2008) mengemukakan beberapa tujuan mata pelajaran IPA yang diharapkan pada peserta didik sebagai berikut: 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Pencipta berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, dan 4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.  Sedangkan menurut Roth & Roychoudhury (1993) tugas penting dalam pendidikan sains adalah membantu mengembangkan ketrampilan berpikir IPA
Aktivitas verbal adalah salah satu aktivitas kelas yang paling sering ditemui dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini digunakan dengan tujuan memperlancar kegiatan pembelajaran. Metode tanya jawab banyak digunakan dalamproses pembelajaran di sekolah. Kegiatan tanya jawab dalam pembelajaran IPA digunakan untuk mengetahui atau mengecek pemahaman peserta didik mengenai suatu konsep dan merangsang peserta didik untuk berfikir kritis serta memperoleh umpan balik. Melalui penerapan metode tanya jawab, baik guru guru maupun peserta didik sama sama aktif, namun perlu diperhatikan dengan baik agar pemanfaatan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPA lebih bermakna (Nurhayati, 2011). Lebih jauh beliau mengungkapkan bahwa keterampilan mengajukan pertanyaan yang cocok untuk situasi tertentu perlu disertai persiapan yang memadai, sehingga penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran tidak memperlihatkan usaha coba-coba. Guru perlu mempelajari bagaimana mengajukan pertanyaan tertentu pada situasi tertentu dan bagaimana mengarahkan jawaban perseta didik atau mengarahkan tingkah laku.
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Peranan guru dalam memfasilitasi siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar dilandasi oleh pemberdayaan siswa dalam membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan membangun pengetahuannya sendiri (Supriyadi, 2009). Dari penggambaran tersebut dapat ditekankan bahwa sasaran pembelajaran IPA tidak hanya sekedar dikuasinya pengetahuan IPA oleh siswa, tetapi melalui pembelajaran IPA siswa juga dituntut dapat mengembangkan kemampuan mereka yang meliputi kemampuan bernalar/berpikir rasional, kertampilan proses sains, kemampuan dasar-dasar teknologi, wawasan lingkungan, serta sikap dan nilai. Oleh sebab itu bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa untuk mengembangkan potensi-potensi yang diharapkan pada  peserta didik.
P.E. Bloser (1973), mengemukakan jika salah satu produk akhir dari pengetahuan ilmiah seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan adalah pengembangan individu yang berpikir kritis (menilai dan menganalisa sumber informasi), mampu membedakan antara observasi dan inferensi serta antara sebab dan akibat, maka guru sains harus menggunakan teknik mengajar dan strategi yang membantu dalam proses ini.

B.     Teknik / Stategi Guru dalam Menyusun Pertanyaan yang Baik
Guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar perlu memperhatikan beberapa contoh penyusunan pertanyaan yang baik. De Bono (dalam Dedi purwanto, 2008)  kriteria penyusunan pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut :
1.      Bahasanya langsung dan sederhana. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa itu harus diusahakan agar bahasanya langsung dan sederhana. Pertanyaan itu harus dapat memusatkan perhatian siswa pada inti atau materi pertanyaan.
2.      Maknanya pasti dan jelas. Agar tidak mengacaukan pikiran siswa, maka makna pertanyaan yang diajukan kepada mereka harus pasti dan jelas. Bila sebuah pertanyaan dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi, maka bisa menyebabkan siswa enggan menanggapi.
3.      Urutan logik. Pertanyaan itu seyogyanya dapat menyebabkan seseorang berlatih berfikir dengan urutan yang logik.
4.      Pertanyaan harus sesuai dengan kemampuan kelas. Pertanyaan yang kita ajukan kepada siswa dalam suatu kelas harus sesuai dengan tingkat kemampuan kelas itu. Pada waktu guru merencanakan serangkaian pertanyaan untuk diajukan kepada siswa, maka ia harus benar-benar berusaha agar pertanyaannya cocok dengan tingkat kemampuan kelas tersebut. Dengan demikian mengajukan pertanyaan yang telah disesuaikan dengan audiens pada umunya dan siswa pada khususnya, maka komunikasi dapat di tingkatkan.
5.      Pertanyaan yang merangsang usaha. Pertanyaan itu hendaknya dapat membangkitkan usaha siswa. Sementara guru menyusun kerangka pertanyaan agar cocok dengan tingkat kemampuan kelas, ia juga berusaha pula menyiapkan pertanyaan yang cukup sulit untuk membangkitkan usaha siswa. Tetapi harus dijaga agar soal itu tidak terlalu sulit.
6.      Memikat minat siswa. Guru harus berusaha agar pertanyaan yang disusunnya dapat memikat siswa selama pelajaran berlangsung. Pada waktu mengajukan pertanyaan, guru tidak hanya berpusat pada satu orang saja tetapi, giliran harus diberikan secara bergantian anatara siswa yang mengajukan diri secara sukarela dengan yang tidak. Hal ini akan mendorong siswa untuk menaruh perhatian.
Kegiatan belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang di dalamnya guru diharuskan mempengaruhi kemampuan intelektual siswa agar dapat berfungsi secara optimal. Menurut Jelly (dalam Dedi Purwanto, 2008) Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendorong siswa bertanya:
1.      Usahakan anak mempunyai kontak langsung dengan bermacam-macam bahan, baik itu disediakan oleh guru maupun yang dibawa sendiri oleh siswa.
2.      Tingkatkan kemampuan bertanya guru sehingga dapat menjadi contoh bagi anak-anak.
3.      Ciptakan suasana yang mendorong anak untuk melakukan percobaan/pengamatan.
4.      Dorong anak untuk merumuskan pertanyaan dan mendiskusikan pertanyaan mereka.
5.      Berikan respon yang positif terhadap pertanyaan anak.
6.      Rumuskan kembali pertanyaan anak yang kurang produktif menjadi pertanyaan produktif, sehingga mendorong anak untuk melakukan percobaan/pengamatan.

C.    Penerapan Teknik Bertanya dalam Pembelajaran IPA
Menurut Nana  sumarna (2010), terdapat tiga aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam mengkontruksi dan mengimplementasikan pertanyaan yang efektif yaitu : a) bentuk, b) waktu; dan c) isi. Ketiga aspek tersebut  dikonstruksi dan berkompigurasi secara efektif dalam pembelajaran. Bentuk dan waktu pertanyaan dalam implementasinya lebih dikenal dengan istilah teknik bertanya yang meliputi empat teknik yaitu :
1.      Teknik jeda/ waktu tunggu
              Waktu yang dibutuhkan sebelum menjawab pertanyaan tersebut dinamakan waktu tunggu (pausing). Carin dan Sund (1978) mendefinisikan waktu tunggu sebagai waktu yang dihitung sejak guru selesai mengajukan pertanyaan sampai menunjuk atau memberi kesempatan kepada murid untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2.      Teknik pengarahan ulang;
              Dalam pengarahan ulang guru mengarahkan satu pertanyaan pada be-berapa murid, dengan tujuan agar lebih banyak murid terlibat dalam proses ber-pikir. Selanjutnya guru memfokuskan pada seorang siswa secara merata. Misalnya guru bertanya, "Coba jelaskan apa saja keuntungan pemasangan rangkai listrik secara paralel di rumah?"
3.      Teknik membimbing/ teknik probing
              Penggunaan teknik probing/beberapa pertanyaan berseri yang terprogram, saling berhubungan dan berkesinambungan agar konpetensi siswa dapat tercapai. Pengertian probing dalam pembelajaran di kelas didefinisikan sebagai suatu teknik membimbing dengan mengajukan satu seri pertanyaan pada seorang siswa. Wijaya (dalam Supriyadi, 2009) menjelaskan teknik probing adalah suatu teknik dalam pembelajaran dengan cara mengajukan satu seri pertanyaan untuk membimbing pebelajar/siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memahami gejala atau keadaan yang sedang diamati sehingga terbentuk pengetahuan baru.
Dengan teknik bertanya membimbing, guru mengajukan satu seri pertanyaan pada seorang murid dengan tujuan untuk meningkatkan respon pertama murid itu menuju ke jawaban benar atau lebih luas.
Contoh pertanyaan membimbing:
Guru    :  "Anak-anak, perhatikanlah gelas berisi es di hadapan kalian. Periksalah bagian luarnya, apakah bagian luar gelas, basah?"
Siswa   : "Basah, Pak!"
Guru    : "Dari mana asalnya air yang menempel tersebut?"
Siswa   : "Dari dalam gelas?"
Guru   : " Jika air yang menempel pada dinding luar gelas berasal dari dalam gelas, sekarang Bapak akan tambahkan gula. Bagaimana rasa air yang menempel pada bagian luar gelas tersebut?"
Siswa    : "Manis, pak!!"
Guru     : "Coba kalian rasakan!, benarkah manis?"
Siswa    : "Tidak, Pak!"
Guru     : "Kalau begitu, apakah air berasal dari dalam gelas?"
Siswa   : "Bukan, Pak!"
Guru    : "Dari mana? (siswa tidak ada yang menjawab). Baiklah, apakah kalian masih ingat di udara ini terdapat gas atau uap apa saja?" (Siswa diarahkan agar akhirnya menjawab: ada uap air)
Guru     : "Apakah uap air itu dapat berubah menjadi air? Dengan cara apa?
Siswa    : "Dapat, Pak! Dengan cara didinginkan
Demikian seterusnya guru mengajukan pertanyaan yang harus disusun oleh pembaca, hingga akhirnya siswa mengetahui bahwa air pada dinding luar gelas berasal dari pengembunan uap air karena didinginkan oleh es yang ada di dalamnya

4.      Teknik pelacakan.
Teknik melacak adalah sejumlah seri pertanyaan yang dimaksudkan guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan murid terhadap suatu permasalahan. Pertanyaan melacak diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tepat. Menurut Kusuma wardani (2007) sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak, yaitu klarifikasi, meminta peserta didik memberi alasan, meminta kesepakatan  pandangan, meminta ketepatan jawaban, meminta jawaban yang lebih relevan, meminta contoh, dan meminta jawaban yang lebih kompleks. Ketujuh hal tersebut dijelaskan berikut ini:
a.       Klarifikasi Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum begitu jelas, maka guru dapat melacak jawaban peserta didik dengan pertanyaan lanjutan atau pertanyaan lacakan agar peserta didik tersebut mengungkapkan kembali dengan kalimat lain.
Misalnya :  
Ø  Apakah kamu dapat mengungkapkan kembali dengan kalimat lain ?  
Ø  Apakah kamu dapat mengungkapkannya dengan kalimat yang singkat?
b.      Meminta peserta didik memberikan alasan. Pertanyaan ini diajukan guru untuk meminta peserta didik memberikan alasan terhadap jawaban yang diajukannya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung jawaban yang telah dikemukakannya.
Misalnya :
Ø  Apakah kamu dapat memberikan alasan yang menunjang jawaban tersebut? 
Ø  Apakah kamu dapat memberikan contoh yang menunjang jawaban tersebut? 
Ø  Apakah kamu dapat mengajukan bukti yang mendukung jawaban tersebut?
c.       Meminta kesepakatan jawaban. Pertanyaan ini diajukan kepada peserta didik lain untuk memperoleh kesepakatan bersama tentang jawaban yang telah diajukan.
Misalnya :
Ø  Apakah kalian setuju dengan jawaban Diana ? 
Ø  Siapa yang memiliki pendapat lain ? 
Ø  Siapa yang tidak seruju dengan jawaban tadi ? 
d.      Meminta ketepatan jawaban. Apabila jawaban yang diajukan peserta didik belum mencapai sasaran yang diharapkan, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut untuk memperoleh jawaban yang lebih tepat.
Misalnya :
G : Siapakah yang memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia ?
P : Soekarno dan Hatta 
G : Apakah atas namanya sendiri ?
P : Tidak, tetapi atas nama bangsa Indonesia, dan seterusnya. 
e.       Meminta jawaban yang lebih relevan. Jika jawaban yang diajukan oleh peserta didik kurang relevan dengan materi standar, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan memperoleh  jawaban yang lebih relevan.
Misalnya :
G : (Guru baru saja menerangkan masalah banjir yang melanda beberapa wilayah, lalu ia mengajukan pertanyaan kepada peserta didk). Apakah yang menyebabkan terjadinya banjir ?
P : Penjualan kayu kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
G : Bagaimana hubungan jawabanmu itu dengan banjir yang telah kita  bahas tadi? dan seterusnya . 
f.       Meminta contoh. Jika pertanyaan yang diajukan peserta didik belum jelas maksudnya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk meminta contoh atau ilustrasi atas jawaban yang diajukannya.
Misalnya :
G : Apakah kamu dapat memberikan contohnya?
Apakah ada peristiwa yang mendukung jawabanmu itu ? dll.
g.      Meminta jawaban yang lebih kompleks. Jika pertanyaan yang diajukan peserta didik masih sederhana, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih luas.
Misalnya :
Ø  Apakah kamu dapat memberikan jawaban yang lebih luas lagi ?  
Ø  Apakah kamu dapat melengkapi jawabanmu itu ?

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Purwanto. 2008. Pemanfaatan Pemodelan Pertanyaan Oleh Guru Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengajukan Pertanyaan Produktif Untuk Mendukung Pembelajaran Ipa Berbasis Inkuiri. http://dedipurwanto.blogspot.com/



Haryanto. 2011. Keterampilan Bertanya dalam Pembelajaran IPA http://pakteha.blogspot.com/search/label/BERANDA


Kusuma Wardani. 2007. Keterampilan bertanya. http://www.academia.edu/Documents/in/Keterampilan_Bertanya


Nana Sumarna. 2011. Implementasi Penerapan Keterampilan Bertanya Pada Pembelajaran Ipa Di Sekolah Dasar. http://nanasumarna11a.blogspot.com/

 

Nurhayati B, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.


P.E. Bloser. 1973. Hand Book Of Effective Quesstion Techniques. Colombus Ohio. The Ohio State University

 

 

Supriyadi. 2009. Memperkenalkan (kembali) Teknik Probing dalam Pembelajaran IPA di SD/MI. https://apakabarpsbg.wordpress.com/2009/07/




modul Pilihan Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Senin, 30 April 2012


Modul
Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Kegiatan pendahuluan:
Di alam semesta ini penuh dengan mahluk hidup. Mahluk hidup yang terpenting adalah tumbuhan  karena bertindak sebagai produsen bagi mahluk yang lain. Tumbuhan atau tanaman pun bermacam macam. Nah pernahkah kalian berfikir tentang penyusun tubuh tumbuhan tersebut? Pernahkah kalian memperhatikan bagian manakah dari tumbuhan tersebut berfusngi untuk mengasilkan makanan bagi mahluk lain?. Sebagaiaman yang kita tahu, tubuh tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.  Untuk itu, pada modul ini kita akan  memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan, yakni mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. Secara khusus kamu diharapkan mampu:
·         Menjelaskan struktur dan fungsi akar, batang, daun, dan bunga
·         Menunjukkan letak epidermis, korteks dan stele pada tumbuhan
·         Menjelaskan fungsi jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh tumbuhan
·         Menjelaskan penyakit dan hama pada tumbuhan
Untuk memudahkan anda dalam mencapai tujuan tesebut, maka materi modul ini akan dibagi menjadi 3 kegiatan belajar yakni:
1.      Kegiatan belajar 1 : Struktur Tubuh Tumbuhan
2.      Kegiatan belajar 2 : Fungsi Tubuh Tumbuhan dan Penyakit serta hama pada tumbuhan.

Modul ini merupakan satu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan di desain untuk kepentingan belajar siswa. Modul ini berisikan petunjuk petunjuk belajar siswa, materi, lembar kegiatan siswa, lembar tes dan kuncinya.  Maka, pelajari setiap kegiatan belajar sesuai dengan tujuannya sampai kamu anda dapat memahami isinya. Setelah itu kerjakan latihan pada setiap kegiatan belajar. Selamat belajar


Kegiatan belajar I
Struktur Tubuh Tumbuhan
Semua bagian tubuh tumbuhan secara tidak langsung atau langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan yaitu terutama pada bagian yang berguna untuk penyerapan, pengelolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat zat makanan.
A.    Akar
Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya secara umum berada pada dalam tanah dengan arah pertumbuhan ke pusat bumi, atau ke air.

Akar biasanya tidak memiliki daun, warnanya tidak hijau. Bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Pada umumnya, akar memiliki bagian bagian, yakni:
·         Ujung akar, terdiri atas jaringan yang masih melakukan pertumbuhan.
·         Batang akar, terletak antara bagian yang bersambungan dengan pangkal batang dengan ujung akar.
·         Cabang cabang akar, yaitu baian bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing masing masih melakukan percabangan lagi.
·         Serabut akar, adalah cabang cabang akar yang halus halus dan berbentuk serabut
·         Rambut akar, adalah bagian akar yang sesungguhnya yang merupakan penonjolan dari sel sel kulit luat akar yang panjang (epidermis). Berbentuknya seperti bulu atau rambut yang berfungsi sebagai bidang penyerapan akar yang diperluas sehingga lebih banyak air dan zat zat makanan yang dapat dihisap.
·         Tudung akar, adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, yang terdiri atas jaringan yang berguna untuk meindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Sistem perakaran tumbuhan dibedakan menjadi sistem perakaran serabut dan sistem perakaran tunggang.  Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akat tumbuhan dikotil tumbuh dari bagian ujung hipokotil yang berkembang dari akar lembaga yaitu akar primer. Akar primer tumbuh menjadi batang akar, bercabang sebagai akar lateral (cabang akar). Pada permukaan sel epidermis akar, akan terbentuk bulu akar dan setiap ujung percabangan akar dilengkapi dengan kaliptra.

Gambar sayatan melintang akar monokotil dan dikotil
Secara umum, struktur anatomi akar tumbuhan sebagai berikut:
a.       Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel nya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiiki rambut rambut akar yang mrupakan hasil aktivitas sel. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
b.      Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis lapis. Dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran gas. Jaringan jaringan yang terdapat pada korteks antara lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim.
c.       Endodermis, terletak sebelah dalam  korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tapa ruang antar sel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel sel emdodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Penebalan gabus ini tidak dapat tembus oleh air sehingga air harus masuk melalui ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal yang sebut sel penerus.
d.      Stele (silinder pusat), teretak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.
B.     Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting. Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder. Batang selalu bertambah penjang pada bagian ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Batang memiliki percabngan yang tidak digugurkan. Umumnya berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang berumur pendek.

Batang tumbuhan berbiji memiliki bagian buk batang dan ruas, kuncup, daun serta bunga. Kuncup pada batang berdasarkan posisi pada batang dapat dibedakan antara kuncup ujung, dan kuncup samping. Berdasarkan perkembangannya, kuncup dapat dibedakan menjadi kuncup daun atau batang, kuncup buna, dan kuncup campuran. Batang pokok tumbuhan berdsarkan arah tumbuhnya diklasifikasikan menjadi batang tegak, condong ke atas, mendatar, dan merayap. Dalam pertumbuhannya, cabang cabang batang dapat dibentuk oleh tumbuhan secara terus menerus atau berselang waktu. Pola pertumbuhan kuncup pada batang akan membentuk tajuk dan arsitektur percabangan batang.

Secara umum, strktur anatomi batang tumbuhan terdiri atas tida bagian yaitu:
a.       Epidermis, tersusun oleh selapis sel ang tersusun rapat. Tanpa ruang antar sel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua memiliki kambium gabus yang menggantukan fungsi jaringan primer. Aktifitas kambium gabus dengan melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel.
b.      Korteks, tersusun atas beberapa lapisan sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antar sel, terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong, dan penguat tubuh.sel sel korteks sebelah dalam mengandung amilum disebut floeterma.
c.       Stele (silinder pusat), lapisan terdalam batang. Di dalam stele terdapat empelur, pembuluh kayu dan pembuluh tapis.
Pada batang dikotil, berkas pembuluh letaknya beraturan dan membentuk lingkara. Pembuluh xilem terletak dibagian dalam dan pembuluh floem dibagian luar. Diantara xilem dan floem terdapat kambium. Sel sel kambium selalu membelah. Pembelahan ke arah luar membentuk floem baru dan pembelahan ke arah dalam membentuk xilem baru. Dengan kegiatan pembelahan batang akan membesar. Pada batang terdapat batas batas jelas antar kambium yang disebut dengan lingkaran tahun. Pada batang monokotil memiliki berkas pembuluh yang menyebar, tidak beraturan dan tidak memiliki kambium. Oleh karena itu batang tidak akan membesar.
C.    Daun


Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap timbuhan memiliki sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tubuh manusia. Baun biasanya tipis melebar, kaya akan zat berwarna hijau yang dinamakan klorofil. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirya akan rntuh warna daun berubah menjadi kekungingan. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang tengah. Tulang tengah bercabang cabang membentuk tulang daun.
Secara morfologi, daun yang lengkap mempunyai bagian bgian pokok berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Sedngkan daun tidak lengkap adaoah daun yang tidak memiliki salah satu bagian pokok daun. Daun memiliki bentuk yang beragam mulai dari bentuk helainan daun misalnya bulat telur, pita, garis, jarum, segitiga, jantung dan masih banyak lagi. Bentuk tepian daun misalnya bergerigi, rata, bergigi, berombak, berlekuk, bercangap dan berbagi. Bentuk susunan daun misalnya menyirip, menjari, melengkung dan sejajar. Bentuk ujung daun misalnya runcing, meruncing, tumpul, membulat, terbelah dan berduri.
Secara anatomi, daun memiliki struktur sebagai berikut:
a.       Epidermis, berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dati zat kutikula atau kadang lignin. Pada epidermis terdapat stomata yang diapit oleh sel penutup. Stomata ada yang terletak dipermukaan atas saja atau di bawah permukaan saja. Alat tambahan yang terletak pada epidermis adalah trikoma dan sel kipas.
b.      Mesofil, terdiri dari sel sel parenkim ang tersusun renggang dan banyak ruang antar sel. Pada kebanyakan daun, mesofil berdeferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons. Sel sel palisade bentukya memanjang, mengandung banyak kloroplas dan tersusunrapat. Parenkim spons bentuknya tidak teraturm bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas dan tersusun renggang.
c.       Berkas pengangkut, terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
D.    Bunga
Bunga adalah modifikasi suatu tunas yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan alat alat perkembangbiakan. Pada umumnya bunga memiliki warna yang menarik, bebau harum, bentuknya bermacam macam, dan biasanya mengandung madu. Bunga terdiri dari bagian fertil dan steril. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan perhiasan bunga.  Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak, dan mahkota. Bunga fertilterdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik, dengan daun buah sebagai penyusunnya.

Secara anatomi, daun mahkota dan daun daun kelopak mempunyai struktur yang sama yakni memiliki sel sel parenkim yang disebut juga mesofil. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kelopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikoma. Sel daun kelopak juga mengandung klorofi. struktur daun mahkota sel selnya mempunyai berkas pengangkut yang kecil. Benang sari erdiri atas kepala sari dan benang sari. Putik mempunyai bangian penyusun yakni daun daun yang mengalami metamorfosis yaitu daun buah.
E.     Buah


Buah adalah hasil dari penyerbukan bunga yakni dari benang sari ke putik.  Pada umumnya buah digolongkan menjai dua golonga, yakni buah semu dan buah sungguh. Buah semu atau tertutup jika buah itu terbentuk dari bakal buah  dan bagian bagian bunga yang masih melekat. Buah sungguh adalah jika buah yang padanya tidak terdapat bagian bagian dari bunga.
F.     Biji

Biji adalah alat perkembang biakan utama. Karena biji  mengandung calon tumbuhan baru. Melalui biji inilah tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya. Pada umumnya, biji terdiri dari kulit biji, tali pusar (plasenta), inti biji atau isi biji. Kulit biji angiospermae terdiri dari dua lapisan yakni lapisan kulit luar (testa), dan lapisan kulit dalam. Lapisan kulit dalam berfungsi sebagai pelindung bagi bagian biji bagian biji dalam. Lapisan kulit dalam biasanya tipis seperti selaput. Kulit biji gymnospermae terdiri dari kulit luar, tengah dan dalam. Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas lembaga yang merupakan jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan.

Rangkuman
·         Semua bagian tubuh tumbuhan secara tidak langsung atau langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan
·         Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya secara umum berada pada dalam tanah dengan arah pertumbuhan ke pusat bumi, atau ke air
·         Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder. Batang selalu bertambah penjang pada bagian ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas
·         Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang tengah. Tulang tengah bercabang cabang membentuk tulang daun.
·         Bunga adalah modifikasi suatu tunas yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan alat alat perkembangbiakan.
·         Buah adalah hasil dari penyerbukan bunga yakni dari benang sari ke putik. Dan membentuk biji. Biji adalah alat perkembang biakan utama. Karena biji  mengandung calon tumbuhan baru. Melalui biji inilah tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya
Tes
1.      Organ terpenting yang dimiiki oleh tumbuhan tingkat tinggi adalah
a.       Akar, batang, bunga
b.      Akar, batang, dan daun
c.       Buah, biji dan bunga
d.      Bunga, putik, dan biji.
2.      Bagian akar yang berfungsi menyerap air dari dalam tanah adalah
a.       Epidermis
b.      Kaliptra
c.       Rambut akar
d.      Pembuluh xilem
3.      Lingkaran tahun biasanya bisa dilihat pada……..
a.       Batang monokotil
b.      Batang dikotil
c.       Akar monokotil
d.      Akar dikotil
4.      Tempat keuar masuknya udara pada batang terjadi di………
a.       Stomata
b.      Lentisel
c.       Epidermis
d.      Kutikula
5.      Xilem dan floem pada bantang terdapat pada bagian……..
a.       Korteks
b.      Endodermis
c.       Empelur
d.      Silinder pusat
6.      Berkas pembuluh pada daun terdapat pada lapisan……..
a.       Epidermis atas
b.      Jaringan palisade
c.       Jaringan spons
d.      Epidermis bawah
7.      Lapisan kulit biji pada angiospermae terdiri dari ……..
a.       Kulit luar,kulit dalam
b.      Kulit luar, kulit tengah, kulit dalam
c.       Lapisan kulit luar dan lapisan kulit dalam
d.      Lapisan kulit tengah dan lapisan kulit dalam

Kunci jawaban dan umpan balik
1.      (B), akar, batang, daun. Organ terpenting yang dimiiki oleh tumbuhan tingkat tinggi adalah akar, batang, daun.
2.      (C) Rambut akar, karena  rambut akar berfungsi menyerap air dari dalam tanah. Epidermis berfungsi untuk melindungi akar, kaliptra juga berfungsi melindungi ujung akar, dan pembuluh xilem untuk mengangkut air dan zat meneral dari tanah ke daun. 
3.      (B) batang dikotil, karena pada batan dikotil terjadi pertumbuhan kambium sehingga membuat batang menjadi besar dan membentuk lingkaran tahunan
4.      (B) lentisel karena lentisel adalah celah sebagai jalan masuk keluarnya udara ke dalam jaringan gabus batang.
5.      (D), silinder pusat. Karena pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut dan sel parenkim.
6.      (C) jaringan spons, karena pada jaringan spons terdapat tulang daun yang berfungsi sebagai berkas pembuluh
7.      (C) lapisan kulit luar dan lapisan kulit dalam. Lapisan kulit biji pada angiospermae terdiri dari lapisan kulit luar dan lapisan kulit dalam.


 Cocokanlah jawaban anda engan kunci diatas. Hitunglah jawaban yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar:

Arti tingkat penguasaan :
90% -100%          = baik sekali
80%- 89%            = baik
70% - 79%           = cukup
< 70%                  = kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus!. Jika masih di bawah 80% anda harus megulangi materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.



Daftar Pustaka
Muhammadiah, Asia, dan Hilda Karim. 2010. Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan. Makassar; Jurusan Biologi FMIPA UNM
Punomo, dkk 2006. Biologi untuk Kelas XI. Jakarta; Penerbit Sunda Kelapa Pustaka.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.








Kegiatan belajar II

Fungsi Tubuh Tumbuhan dan Penyakit serta Hama pada Tumbuhan

A.                Fungsi Tubuh Tumbuhan
Setelah mempelajari tentang struktur tubuh tumbuhan, maka pada kegiatan belajar II pada modul ini berisikan fungsi tubuh tumbuhan dan penyakit serta hama pada tumbuhan.
1.      Akar
Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya secara umum berada pada dalam tanah dengan arah pertumbuhan ke pusat bumi, atau ke air.  Akar mempunyai fungsi sebagai berikut:
·         Sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media tanah karena akar memiliki kemampuan menerobos lapisan lapisan tanah.
·         Menyerap garam mineral dan air, melalui bulu bulu aka, air masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
·         Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan misalnya wortel dan ketela pohon.
·         Pada tanaman tertentu berperan untuk pernafasan misalnya pada tanaman bakau.
2.      Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting. Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder. Secara umum, fungsi dari batang adalah
·         Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar
·         Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari.
·         Tempat tumbuhnya organ organ generatif
·         Efesiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih
·         Pada tumbuhan tertentu sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya umbi atau rimpang.
3.      Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap timbuhan memiliki sejumlah besar daun. Secara umum fungsi dari daun adalah:
1.      Sebagai tempat pembuatan makanan melalui proses fotosintesis
2.      Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi
3.      Menyerap CO2 dari udara
4.      Respirasi
4.      Bunga
Bunga adalah modifikasi suatu tunas yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan berfungsi  menghasilkan alat alat perkembangbiakan yaitu berupa buah dan akhirnya menjadi  biji
B.           Penyakit dan hama Tumbuhan
Tumbuhan yang terserang penyakit memiliki penampkan yang berbada dari biasaanya.  Biasanya tumbuhan mengalami perubahan warna pada daun dan terhambatnya pertumbuha. Penyakit tanaman dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyakit parasit dan penyakit non-parasit atau penyakit fisiologis. Penyebab penyakit parasit diantaranya adalah bakteri, virus dan cendawan. Sedangkan penyakit non-parasit yaitu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan terhadap unsur hara (mineral), air, sinar matahari dan temperatur. Tanaman ini juga seperti  manusia. Jika kekurangan makanan, tanaman akan kelaparan atau sakit. Pertumbuhan tanaman akan terhambat dan mungkin bisa menjadi kerdil atau mati. Jika tanaman kekurangan salah satu dari unsur hara tersebut akan menyebabkan tanaman sakit. Hal ini disebut juga defisiensi unsur hara.
Adapun contoh penyakit pada tumbuhan adalah:
·         Penyakit rebah kecambah, adalah penyakit pembusukan pada leher akat timbuhan yang baru tumbuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Phythium sp atau Rhizoctonia solani. Akibatnya leher akar kecil dan tidak mampu menopang batang.
·         Penyakit embun tepung, penyakit ini menyerang biji yng sedang tumbuh, sehingga bisa menjadi keropos dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Peronospora parasitica. Akibatnya tumbuhan menjadi kerdil dan daunnya bercak bercak hitam hingga produksinya melemah.
·         Penyakit CVPD, penyakit ini menyerang pembuluh tapis pada jeruk, dimana gejalanya kuncup daun mengecil, akhirnya berwarna kuning sehingga buah berwarna kuning. Penyakitii disebabkan oleh bakteri.
·         Penyakit pada tanaman padi, penyakit ini menerang ruas ruas batang dan butir butir padi. Penyakit ini disebabkan oleh Pyricularia oryzae.
·         Penyakit mozaik tembakau, diinveksi oleh virus TMV (tobaco mosaic virus) menyebabkan daun tembakau bercak bercak putih.
Organ organ pada tumbuhan dapat rusak oleh karena hama. Sebagian besar disebabkan karena serangga. Hama tumbuhan dapat berupa helompok hewan menyusui mislanya tikus, kera, gajah. Kelompok serangga misalnya walang sangit,wereng, belalang, kumbang, cendawan, dan kutu daun. Kelompok burung, misalnya  burung pipit, manyar, dan gelatik. Walang sangit Leptocorisa oratorius, menyerang biji padi yang masih muna dan lunak. Ulat penggerek, merupakan larva metamorfosisi kupu kupa Scipophaga innotata. Ulat ini menggerk dan merusak batang padi kemudian menyerbu titik tumbuh padi jyang akan disemai.


Rangkuman
·         Contoh penyakit pada tanaman adalah Penyakit rebah kecambah, Penyakit embun tepung, Penyakit CVPD, penyakit tanaman padi dan penyakit mosaik tembakau.
·         Tumbuhan yang terserang penyakit memiliki penampkan yang berbada dari biasaanya.  Biasanya tumbuhan mengalami perubahan warna pada daun dan terhambatnya pertumbuha. Penyakit tanaman dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyakit parasit dan penyakit non-parasit atau penyakit fisiologis.
·         Organ organ pada tumbuhan dapat rusak oleh karena hama. Sebagian besar disebabkan karena serangga
Tes
1.      Perhatikan pernyataan berikut:  Sebagai tempat pembuatan makanan melalui proses fotosintesis, Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, Menyerap CO2 dari udara dan Respirasi . hal ini merupakan fungsi dari ……………….
a.       Daun
b.      Batang,
c.       Akar,
d.      Bunga
2.      Penyakit tumbuhan yang menyerang daun adalah……………..
a.       Embun tepung
b.      Rebak kecamba
c.       Virus mozaik tembakau
d.      Pengakit CVPD.
3.      Hama walang sangit sangat merusak tanaman pada bagian ………
a.       Daun
b.      Akar
c.       Batang
d.      Buah.
4.       Bulir padi yang kosong, hampa atau tidak semputna. Hama yang mungkin telah menyerang tanaman padi  disebut:
a.       Belalang
b.      Walang sangit
c.       Ulat penggerek
d.      Tkikus.

Kunci jawaban dan umpan balik
1.      (A), daun karena  daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan melalui proses fotosintesis, Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, Menyerap CO2 dari udara dan Respirasi
2.      (C) Virus mozaik tembakau, karena Penyakit tumbuhan yang menyerang daun.
3.       (D), biji karena Hama walang sangit sangat merusak tanaman pada bagian biji,
4.      (B), Walang sangit, karena bulir padi yang kosong, hampa atau tidak sempurna. Hama yang mungkin telah menyerang tanaman padi  disebut Walang sangit

Cocokanlah jawaban anda engan kunci diatas. Hitunglah jawaban yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar:

Arti tingkat penguasaan :
90% -100%          = baik sekali
80%- 89%            = baik
70% - 79%           = cukup
< 70%                  = kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus!. Jika masih di bawah 80% anda harus megulangi materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Daftar Pustaka
Punomo, dkk 2006. Biologi untuk Kelas XI. Jakarta; Penerbit Sunda Kelapa Pustaka.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.