Model Pengajaran
Teaching
well means helping students learn well. Demikian dinyatakan
oleh Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Beverly Showers dalam bukunya bertajuk
"Models of Teaching". Proses pengajaran dan pembelajaran yang
baik memiliki makna membantu peserta didik untuk dapat belajar dengan baik.
Untuk menciptakan proses pengajaran dan pembelajaran yang baik, guru perlu
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, baik sesuai dengan karakteristik
peserta didik maupun karakteristik mata pelajaran atau pokok bahasannya, serta
kemampuan gurunya sendiri. Tidak ada satu metode mengajar yang cocok untuk
semua guru, untuk semua siswa, dan untuk semua pokok bahasan yang akan
diajarkan. Hal ini selaras dengan kaidah "panasea" yang berarti "tidak ada satu obat yang mujarab untuk semua jenis penyakit".
Demikian juga
dengan metode mengajar. Bruce Joyce menjelaskan bahwa sistem pembelajaran
selalu memiliki efek instruktional (instructional effects) dan efek
pengiring (nurturant effects) yang diharapkan oleh guru. Efek langsung
yang diharapkan dikenal dengan efek instruksional, dan efek yang tidak langsung
dikenal dengan efek pengiring. Sebagai contoh, metode "role
playing" atau bermain peran secara langsung akan diketahui tentang
nilai-nilai dan sikap personal peserta didik, rasa empati yang ditunjukkan oleh
siswa, dan memahami cara-cara yang ditempuh untuk memecahkan masalah personal
siswa. Secara tidak langsung, dengan metode bermain peran, proses pembelajaran
dapat memberikan informasi kepada kita tentang data tentang nilai sosial dan
permasalahan sosial yang dihadapi oleh siswa. Contoh lain dengan menggunakan
strategi CTL (contextual teaching-learning), siswa diharapkan akan mampu
menggunakan pengalaman belajar yang diperoleh di dalam maupun di luar kelas
sebagai bekal hidup dalam masyarakat. Secara tidak langsung, dengan CTL siswa
diharapkan dapat pula menghargai alam dan lingkungannya.
Di samping itu,
setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Metode ceramah, sebagai misal amat sesuai untuk memberikan informasi baru bagi
siswa, namun kurang dapat digunakan untuk meningkatkan aspek keterampilan
kepada siswa. Metode tanya jawab digunakan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam dan luas kepada peserta didik, namun dalam situasi tertentu
sulit untuk digunakan dalam kelas yang terlalu besar. Demikian seterusnya
dengan metode-metode mengajar lainnya
Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetpi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua
dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat maupun sekolah.
Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode
tradisional atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya
guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi dua arah. Guru
yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan melemparkan
pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya tanpa merasa khawatir
dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Dengan metode tanya jawab tidak hanya terjadi
interaksi dua arah tetapi juga banyak arah. Ketika anak menanyakan tentang
bilangan prima, sebagai misal, guru yang demokratis tidak akan menjelaskan
sampai tuntas tentang apa itu definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan
contoh bilangan prima. Dari pertanyaan ini akan muncul beberap orang ayang akan
berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut. Dalam penggunaan metode mengajar
di dalam kelas, tidak hanya Guru saja yang senantiasa berbicara seperti halnya
dengan metode ceramah. melainkan mencakup pertanyaan pertanyaan dan penyumbang
ide-ide dari pihak siswa.
Penerapan pembelajaran dengan metode Tanya jawab dan
diskusi akan sangat menarik untuk dikaji secara detail. Metode Tanya jawab
menawarkan keterampilan dalam mengkaji problem pendidikan dengan cara diskusi
sebagai solusi menghidupkan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa
berpikiran bahwa belajar merupakan aktivitas yang menjenuhkan sekali sering
banyak siswa beranggapan duduk di ruang kelas ibarat sebuah ruang tahanan.
Problem demikian mungkin ada benarnya akibat siswa harus berjam-jam dengan
kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan beranggapan belajar lebih menjadi
beban yang menimbulkan gejolak daripada upaya mendapatkan ilmu pengetahuan.
Mungkin diantara siswa yang masih mau mengenyam pendidikan yang tidak lebih
dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas atau sekedar mendapatkan nilai tanpa
kesadaran mengembangkan pengetahuan atau mengasah keterampilan berpikir.
Lenyapnya motivasi belajar siswa mungkin berakar
penyebab pada keterbatasan metode yang diterapkan guru yang membatasi kemampuan
mengasah keterampilan. Beberapa resep yang bisa dipakai dalam menciptakan
hasrat positif yaitu menetapkan siswa secara nyaman, memposisikan siswa yang
cocok saat pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi aktif pribadi siswa
dan memakai media yang melahirkan kesan sembari menekankan ilmu pengetahuan
serta menyiapkan fasilitator yang telaten dalam menerapkan proses pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan.
Mendesain proses pengajaran yang memuaskan siswa
merupakan salah satu aspek lingkungan serta pengawasan turut menekankan rasa
aman-nyaman sebuah proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru menciptakan
motivasi dan menyiapkan siswa untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan
diskusi serentak mengasah keterampilan berpikir siswa. Hal ini telah dinyatakan
Djamarah dan Zain (1996:107) bahwa metode bertanya merupakan teknik penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa dan dapat pula dari siswa kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut,
Alipandie (1985:97) mengatakan metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran
oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Definisi yang
sama juga datang dari Djajojodisastro (1984:97) bahwa metode Tanya jawab
merupakan suatu cara menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab oleh murid pada saat itu juga. Hakekat metode tanya ini dilakukan
secara lisan. Bertolak dari definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa
metode tanya jawab merupakan metode dimana guru mengajukan pertanyaan secara
lisan kepada siswa untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan menciptakan
sugesti untuk menggiatkan pola berpkir siswa. Jika ada ketidak-jelasan sesuatu
memotivasi seseorang berupaya memaknainya.
Mengikut proses pembelajran dikelas, yang lazim disaksikan
adalah aktivitas verbal dalam wujud berbicara. Hal demikian mengindikasikan
suatu keterampilan verbal yang dimiliki oleh seorang guru adalah terampil
bertanya. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Yandianto, 2000:608), bertanya
artinya meminta keterangan, penjelasan, meminta supaya diberitahu. Sementara
Hasibuan dan Moedjiono (1986:62) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta
respons seseorang yang dikenai. Maksud respon berupa pengetahuan dan hal yang
butuh pertimbangan siswa.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat proses
pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dipisahkan dari metode apapun yang
dipakai, tujuan yang ingin dicapai, bagaimanapun kondisi siswa yang dihadapi.
Pertanyaan yang diajukan mengumpan siswa berpikir kritis pada pokok bahasan
yang sedang dipelajari. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
setiap upaya pendidikan. Karena itu adanya inovasi pendidikan khususnya
kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang diproduk dari upaya
pendidikan bermuara pada faktor guru. Eksistensi peran guru dalam upaya
membelajarkan siswa sungguh dituntut multi peran sehngga menciptakan kondisi
belajar mengajar yang efektif.
Metode yang relatif tua namun masih dapat diandalkan
dalam teknik pembelajaran apapun adalah metode tanya jawab. Luar biasa terjadi
alur komunikasi yang diduga berpengaruh pada respon siswa dan pada gilirannya
akan berpengaruh pada prestasi belajar. Motivasi berprestasi adalah suatu
kondisi yang bisa menciptakan daya dorong atau sugesti beraktivitas.
Dengan demikian, guru dan semua siswa bermain
tentang bilangan dan angka dengan perasaan senang (joyful learning),
bukan dengan perasaan takut ditunjuk oleh gurunya untuk menjawab pertanyaan,
atau diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, penggunaan
metode tanya jawab akan lebih efektif
jika diikuti dengan metode lain, misalnya penugasan atau latihan, atau
demonstrasi.. Bahkan dewasa ini telah muncul beberapa pendekatan baru dalam
proses pembelajaran matematika telah mulai popular, misalnya cooperative
learning, integrative learning, dan realistic mathematics education atau contextual
learning.
Hal-Hal
yang perlu Diperhatikan dalam Metode Tanya Jawab
Adapun
hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode ini adalah :
- Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
- Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid dengan cepat.
- Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara lisan.
- Susublah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
- Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
- Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat merumuskannya dengan sistematis.
- Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
- Agar sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada murid yang lain.
- Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
- Pertanyaan harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.
- Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya.
- Perencanaan pertanyaan dapat berdasarkan pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami siswa. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan dengan kalimat yang lugas.
Kelebihan
dan Kekurangan Tanya Jawab
Metode Tanya memiliki beberapa
kelabihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a.
Kelebihan Metode Tanya Jawab
a) Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang
ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
b) Merangsang
siswa untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya ingatan.
c) Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.
Kekurangan Metode Tanya Jawab
1. Siswa
merasa takut, apabila guru kurang dapat mendororng siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
2. Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
3. Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menajawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam
jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
Perbedaan antara metode Tanya Jawab dengan
Metode Diskusi
Cara mengajar yang serupa ini dapat dibedakan dalam dua jenis ialah :
metode tanya jawab dan metode diskusi Perbedaan pokok antara kedua metode itu
terletak dalam :
1) Corak
pertanvaan yang diajukan oleh Guru.
Pada
hakikatnya metode tanya-jawab berusaha menanyakan apakah murid telah mengtahui
fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain siswa juga bermaksud
ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran murid. Melalui metode
tanya-jawab Guru ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual.
2) Sifat
pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa
Sebaliknya dengan metode diskusi,
Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berlainan sifatnya. Di sini
Guru merangsang siswa menggunakan fakta-fakta yang dipelajari untuk memecahkan
suatu persoalan. Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai jawaban yang
tepat dan tunggal, melainkan lebih dari sebuah jawaban. Dari penjelasan tersebut
kita ketahui bahwa metode, tanya-jawab mempunyai wilayah yang saling mencakup
dengan metode diskusi, sehingga kadang-kadang sukar dibedakan, apakah yang
sedang dipakai oleh Guru dalam suatu kelas. Tetapi lepas dari kenyataan bahwa
kedua metode ini sering sukar dibedakan, akan tetapi tujuan dan teknik
masing-masing cukup mempunyai perbedaan yang besar sehingga dalam uraian ini
seyogyanya dibedakan.
Daftar
Pustaka
Anonim1.
2011. Metode Tanya Jawab dalam Pembelajaran. http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-tanya-jawab-dalam-pembelajaran/
Anonim2.
2011. Metode Tanya jawab dan ceramah masih mendominasi proses pembelajaran.
http://www.suparlan.com/pages/posts/metode-tanya-jawab-dan-ceramah-masih-mendominasi-proses-pembelajaran-matematika-di-sltp-apa-arti-dan-implikasinya24.php
Anonim3.
2011. Penggunaan Metode Tanya Jawab
Pengajaran. http://www.ilmiah-tesis.com/2009/10/pengaruh-penggunaan-metode-pembelajaran.html
Anonim4.
2011. Metode Tanya Jawab. http://www.syafir.com/2011/01/08/metode-tanya-jawab
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Nuryani,
dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Jakarta: JICA
0 komentar:
Posting Komentar